- SURAT ASY-SYU’ARA AYAT 80-81
و ا ذا مر ضت
فهو يشفين و ا ذاي يميتني ثم يحيين
Terjemahan:
80. dan apabila aku sakit, maka
Dialah yang menyembuhkan aku
- MUFRODAT
: dan
apabila aku sakit, berbeda dengan redaksi lainnya. Perbedaan pertama,
penggunaan kata idza/apabila dan mengandung makna besarnya
kemungkinan atau bahkan kepastian terjadinya apa yang dibicarakan,
dalam hal ini adalah sakit. Ini mengisyaratkan bahwa sakit berat atau
ringan, fisik atau mental merupakan salah satu keniscayaan hidup
manusia. Perbedaan kedua, redaksinya yang menyatakan “Apabila aku
sakit,” bukan “Apabila Allah menjadikan aku sakit”. Namun,
demikian dalam hal penyembuhan seperti nikmat juga dalam pemberian
hidayah, makan-minum, secara tegas beliau menyatakan bahwa Yang
melakukannya adalah Dia.
: maka
Dia, yang dimaksudkan yaitu berfungsi untuk mengkhususkan apa yang
diinformasikan itu.
- ASBABUN NUZUL
Ayat ini turun karena masyarakat yang
hidup di zaman Nabi Ibrahim mengalami sakit, namun mereka masih saja
meminta pertolongan kepada berhala-berhala mereka. Sehingga turun
ayat ini, agar Nabi Ibrahim menyampaikan kepada masyarakat yang hidup
pada saat itu supaya sadar bahwa sesungguhnya Allahlah yang memberi
sakit, dan Dialah pula yang akan menyembuhkan sakit itu2.
Karena sesungguhnya Dialah yang memberi kesembuhan, serta Dia pula
yang mematikan, juga menghidupkan kita kembali untuk
mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita, setelah kita mati
nanti.3
- PENJELASAN
Sebenarnya ayat-ayat ini merupakan
lanjutan dari ayat sebelumnya yang menceritakan dialog diatara
Ibrahim dan ayahnya. Ibrahim berkata: “ Aku menyembah Tuhan yang
menciptakan aku dan yang menunjukkan jalan bagiku, yang memberi makan
dan minum kepadaku dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan
penyakitku dan yang mematikan aku kemudian menghidupkan aku kembali
di hari kiamat nanti4.
Selain itu Nabi Ibrahim juga menerangkan beberapa sifat Tuhan Semesta
Alam untuk meyakinkan kaumnya, diantaranya:
- الذ ي خلقني فهو يهد ين
Yang bearti Dialah Pencipta yang
telah menciptakan dan membantuku, lalu memberikan bentuk yang baik
kepadaku. Dan Dia yang memberkan petunjuk kepadaku tentang segala
kepentinganku dalam urusan penghidupan dan akhirat, petunjuk yang
senantiasa actual.
- و الذ ي هو يطعمنى و يسفين
Dialah yang memberikan rezki kepadaku
dengan memudahkan berbagai jalan samawi dan ardhi.
- و إ ذا مر ضت فهو يسفين
Dialah yang memberikan nikmat berupa
kesembuhan jika aku sakit.
Penyadaran sakit kepada dirinya,
sekalipun ia terjadi dengan kekuasaan Tuhannya, menunjukkan kesopanan
terhadap Tuhannya, seperti perkataan Jin:
و أنا لا ند
ر ى أشر أريد بمن فى الرض أم أ را د بهم
ربهم ر شدا
Artinya: “ Dan sesungguhnya kami
tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang
dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki
kebaikan bagi mereka”. (Al-Jin: 10).
Ringkasan : Apabila aku sakit, maka
tidak seorangpun selain Dia kuasa menyembuhkanku dengan cara apa
pun.5
- KESIMPULAN
Dari surat Asy-Syu’ara ayat 80-81
berawal menjelaskan tentang kisah Nabi Ibrahim yang merasa bersedih
karena kaumnya yang masih menyembah berhala. Sehingga turun ayat
tersebut, untuk mengajak kaumnya agar menyembah Allah SWT. Dan
menjelaskan bahwa yang sebenarnya yang telah menyembuhkan penyakit,
yang mematikan dan menghidupkannya lagi adalah Allah SWT. Kerena pada
hakikatnya nikmat yang kita terima itu adalah dari Allah SWT.
DAFTAR
PUSTAKA
- Abdul Malik Syaikh, Tafsir Al-Azhar Juz XIX, Surabaya: Yayasan Jatimojong, 1981.
- Bahreisy Salim dan Said Bahreisy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990.
- Musthafa Al-Maghribi Ahmad, Terjemahan Tafsir Al-Maghribi, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1987.
- Shihab, M. Quraish, Tafsir Al- Misbah, Jakarta: Lentera Hati. 2002.
1
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu
Katsier, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990. Hal: 58
2
Syaikh Abdul Malik, Tafsir Al-Azhar Juz XIX, Surabaya: Yayasan
Jatimojong, 1981. Hal:120
3
M. Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah, Jakarta: Lentera Hati. 2002.
Hal: 67
4
Op.cit Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, hal: 58-59
5
Ahmad Musthafa Al-Maghribi, Terjemahan Tafsir Al-Maghribi, Semarang:
PT. Karya Toha Putra,1987 hal: 122-123
Tidak ada komentar:
Posting Komentar